Hormon memainkan peran penting dalam kehidupan perempuan, mempengaruhi segala aspek dari suasana hati hingga kesehatan fisik. Meskipun banyak yang sudah akrab dengan hormon seperti estrogen dan progesteron, ada beberapa fakta mengejutkan tentang hormon perempuan yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.
1. Perubahan Hormon Sepanjang Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi perempuan diatur oleh fluktuasi hormon yang terjadi setiap bulan. Estrogen dan progesteron adalah dua hormon utama yang naik turun selama siklus ini. Tingkat estrogen memuncak di sekitar ovulasi, memberikan energi dan meningkatkan mood, sementara progesteron meningkat setelah ovulasi, mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan kehamilan. Namun, jika tidak ada pembuahan, kadar hormon ini turun drastis, yang sering kali menyebabkan gejala PMS seperti perubahan suasana hati, kelelahan, dan nyeri.
2. Hormon Mempengaruhi Kesehatan Kulit
Hormon memiliki pengaruh besar pada kesehatan kulit perempuan. Misalnya, meningkatnya kadar androgen (hormon laki-laki yang juga ada pada perempuan) dapat meningkatkan produksi minyak di kulit, yang menyebabkan jerawat. Fluktuasi hormon selama kehamilan atau menopause juga dapat menyebabkan perubahan kondisi kulit, seperti munculnya hiperpigmentasi atau kulit kering.
3. Estrogen Melindungi Kesehatan Jantung
Salah satu fakta menarik tentang estrogen adalah perannya dalam melindungi kesehatan jantung. Estrogen membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengatur kadar kolesterol, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada perempuan. Namun, setelah menopause, ketika kadar estrogen menurun, risiko penyakit jantung pada perempuan meningkat, menjadikan perempuan pascamenopause lebih rentan terhadap masalah kardiovaskular.
4. Hormon Dapat Mempengaruhi Keinginan untuk Berbelanja
Penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi hormon selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi perilaku konsumen perempuan. Misalnya, pada fase ovulasi, perempuan mungkin lebih cenderung untuk membeli pakaian atau aksesori yang menonjolkan penampilan mereka. Ini diduga berkaitan dengan dorongan bawah sadar untuk menarik pasangan selama masa subur.
5. Hormon Mengatur Suasana Hati
Hormon seperti serotonin dan dopamin, yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia, juga dipengaruhi oleh hormon estrogen. Ketika kadar estrogen turun, seperti sebelum menstruasi atau selama menopause, perempuan mungkin mengalami perubahan suasana hati yang signifikan, termasuk perasaan depresi atau kecemasan. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa perempuan mengalami PMS yang parah atau gangguan mood terkait menopause.