Rongga mulut adalah bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam pemenuhan sumber nutrisi bagi tubuh agar dapat menjaga kesehatan tubuh. Oleh sebab itu maka kita harus menjaga kesehatan dari setiap bagian pada rongga mulut seperti kesehatan gigi, gusi dan lidah.
Tetapi, tidak bisa dihindari bahwa banyak terjadi masalah pada bagian tubuh tersebut terlebih lagi pada gusi dan gigi. Polip pulpa adalah salah satu dari berbagai macam penyakit yang menyerang kesehatan pada rongga mulut. Apakah itu?
1. Apa itu polip pulpa ?
Polip pulpa adalah kondisi di mana munculnya benjolan lunak yang memiliki warna merah, merah muda ataupun putih yang terdapat di dalam gigi berlubang yang berisi jaringan serta sel yang berfungsi untuk pembentuk gigi. Sehingga benjolan pulpa ini dapat mengakibatkan luka ataupun pendarahan. Polip pulpa umumnya membesar hingga sampai memenuhi area gigi yang berlubang ataupun ruang pulpa pada gigi.
Adanya pembengkakan pada pulpa biasanya dialami oleh anak dan dewasa muda serta dapat terjadi pada gigi sulung ataupun gigi permanen. Polip pulpa biasanya terjadi pada gigi geraham bagian bawah yang memiliki lubang dan terpapar oleh bakteri.
2. Diagnosis
Dokter gigi ataupun tenaga ahli perlu menjalankan pemeriksaan pada bagian yang memiliki masalah serta tenaga ahli bisa menanyakan gejala apa saja yang dialami oleh penderita. Lalu diagnosis dari polip pulpa biasanya dilakukan dengan cara radiografi intra oral yaitu cara pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar menggunakan radiografi melalui mulut penderita. Tidak hanya itu namun pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel jaringan polip agar dapat diperiksa melalui mikroskop.
Jika dilakukan pemeriksaan lanjutan Hal ini dapat membantu dan memiliki manfaat dalam menentukan pemilihan perawatan yang paling tepat untuk keadaan dari polip pulpa pasien.
3. Penyebab
Penyebab dari polip pulpa dapat disebabkan oleh adanya iritasi serta masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi yang dapat menunjukkan adanya kerusakan pada mahkota gigi yang signifikan serta diakibatkan oleh karies. Hal ini mengakibatkan respon inflamasi dalam rentang waktu yang lama sehingga hal ini dapat merangsang terjadinya reaksi granulasi ataupun pembentukan jaringan kemerahan pada luka yang mengandung kapiler yang subur.