Tanda Mengalami Spiritual Bypassing dan Cara Menghadapinya

Spiritual bypassing adalah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh psikolog John Welwood pada tahun 1984. Ini merujuk pada kecenderungan seseorang menggunakan konsep spiritual untuk menghindari atau menekan emosi yang sulit, trauma, atau tantangan psikologis. Alih-alih menghadapi masalah secara langsung, seseorang mungkin “bypass” atau melewati masalah tersebut dengan menggunakan ajaran spiritual sebagai pelarian. Meskipun spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan, spiritual bypassing justru dapat menghambat pertumbuhan emosional dan pemahaman diri. Berikut adalah tanda-tanda spiritual bypassing dan cara menghadapinya.

Tanda-Tanda Spiritual Bypassing

  1. Mengabaikan Emosi Negatif Salah satu tanda paling umum dari spiritual bypassing adalah kecenderungan untuk menekan emosi negatif. Seseorang mungkin merasa bahwa emosi seperti marah, sedih, atau kecewa adalah hal yang “tidak spiritual” dan harus dihindari. Mereka mungkin berusaha terlihat selalu positif atau damai, meskipun di dalam hati merasa sangat terbebani.
  2. Menggunakan “Karma” untuk Mengabaikan Tanggung Jawab Beberapa orang mungkin menggunakan konsep karma untuk mengabaikan tanggung jawab mereka dalam situasi tertentu. Alih-alih menghadapi masalah atau konflik, mereka mungkin berkata, “Ini adalah karma saya” atau “Semua terjadi karena alasan” tanpa berusaha memahami atau menyelesaikan masalah tersebut.
  3. Menghindari Realitas Kehidupan Sehari-Hari Spiritual bypassing juga bisa ditandai dengan sikap yang terlalu terfokus pada “pencerahan” atau “kesadaran yang lebih tinggi”, sehingga seseorang mengabaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin merasa bahwa kehidupan duniawi adalah ilusi dan tidak perlu dihadapi, padahal masalah-masalah ini membutuhkan perhatian.
  4. Menggunakan Meditasi untuk Melarikan Diri Meditasi dan praktik spiritual lainnya bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk kesehatan mental dan emosional. Namun, dalam spiritual bypassing, meditasi digunakan sebagai alat pelarian. Alih-alih merenung dan memproses emosi yang muncul, seseorang menggunakan meditasi untuk menghindari menghadapi masalah yang sebenarnya.
  5. Merasa Lebih Superior Secara Spiritual Orang yang mengalami spiritual bypassing sering merasa lebih superior secara spiritual dibandingkan orang lain. Mereka mungkin berpikir bahwa karena mereka menjalani jalan spiritual, mereka lebih murni atau lebih baik daripada orang yang tidak. Sikap ini dapat menciptakan jarak dengan orang lain dan mencegah mereka dari pertumbuhan emosional yang sebenarnya.