Mikroalgae Spirulina platensis (sp)
Ada yang familiar sama sama microalgae ini? Ini merupakan microalgae atau ganggang yang biasa ditemukan dan dikembangbiakan di air tawar atau laut.
Mikroalgae ini ternyata punya banyak aplikasi di bidang industri seperti farmasi, pangan, kosmetika, dsb. Dan sumber protein yang cukup tinggi.
Mungkin diantara teman-teman ada yang pernah pakai masker wajah dari Spirulina plantesis sp. ini?
Hehe sudah cukup banyak beredar dipasaran tuh..
Namun siapa yang sangka ternyata mikroalage ini juga bisa d ijadikan pewarna alami loh…
Pigmen warna pada algae
Spirulina plantesis sp. ini mempunyai zat biopigmen bewarna biru pekat yg bernama Fikosianin.
Fikosianin ini merupakan biopigmen yang berasosiasi dengan protein dan larut air, memiliki aktifitas antioksidan yang cukup baik loh yang mampu menangkal radikal bebas.
Biopigmen Fikosianin bisa didapatkan dengan mengekstraksi algae menggunakan aquades atau pelarut kimia. Namun, paling baik diesktrak dengan aquades, mengingat sifat biopigmen yang sangat larut air.
Ekstrak Fikosianin ini menjadi bentuk powder setelah melalui pengeringan dengan spray dryer.
Metode / cara ekstraksi fikosianin
1. Maserasi manual: perendaman dengan aquades hingga zat biopigmen keluar pada suhu ruang.
2. Menggunakan maserasi sonikator: alat yang akan merangsang pelepasan biopigmen dengan bantuan ultrasonic untuk memecah sel spirulina lalu memisahkan zat biopigmen.
3. Freezing maserasi : perendaman beku selama beberapa waktu, suhu beku akan membuat sel spirulina terpecah secara sempurna lalu mengeluarkan zat biopgimen lalu dipisahkan.
Dari ketiga metode tersebut, metode freezing maserasi mendapatkan rendemen paling tinggi serta warna yang paling pekat, setara dengan pewarna makanan biru yaitu brilliant blue (biru berlian).
Inovasi perlu dilanjutkan
Setelah didapatkan zat biopigmen biru pekat, baru dapat diaplikasikan ke produk-produk pangan cocok untuk ditambahkan dengan konsentrasi tertentu. Contohnya minuman, permen, dsb.
Namun, penelitian ini masih harus dilanjutkan untuk menilai dari segi food safety (nilai ADI, toxicity, dsb), optimasi dari segi organoleptik, kestabilan jika diaplikasian dalam proses pengolahan dengan thermal, serta kestabilan selama penyimpanan untuk diaplikasikan luas di industri pangan.
Tertarik buat penelitian gak nih?