Fakta di Balik Mitos Puasa Menurunkan Perfoma Logika dan Stamina

Puasa merupakan ibadah yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia pada bulan Ramadhan. Selain memiliki nilai religius yang tinggi, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kepekaan insulin.

Namun, ada mitos yang beredar bahwa puasa dapat menurunkan performa logika dan stamina seseorang. Sebenarnya, mitos ini tidak sepenuhnya benar. Berikut adalah fakta di balik mitos puasa menurunkan performa logika dan stamina:

Puasa tidak merusak otak
Beberapa orang beranggapan bahwa puasa dapat merusak otak karena asupan makanan yang berkurang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa puasa justru dapat meningkatkan fungsi otak. Saat tubuh berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh, seperti glikogen, untuk memenuhi kebutuhan energi. Proses ini akan meningkatkan produksi hormon yang disebut dengan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), yang dapat meningkatkan fungsi otak.

Puasa dapat meningkatkan energi
Meskipun asupan makanan yang berkurang saat berpuasa, tubuh tetap dapat memenuhi kebutuhan energi dengan cara menggunakan cadangan energi dalam tubuh. Selain itu, puasa dapat membantu tubuh mengubah sumber energi dari karbohidrat menjadi lemak, yang akan menghasilkan lebih banyak energi dalam jangka panjang. Hal ini dapat meningkatkan energi dan stamina seseorang.

Puasa dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi
Puasa juga dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang. Hal ini disebabkan karena tubuh akan fokus pada proses pencernaan dan pemulihan tubuh saat berpuasa. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi hormon yang disebut dengan noradrenalin, yang dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Puasa dapat meningkatkan ketahanan tubuh
Puasa juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh seseorang. Selama puasa, tubuh akan memulai proses autophagy, yaitu proses membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak berguna dalam tubuh. Hal ini dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh seseorang terhadap berbagai penyakit.

Puasa tidak merusak massa otot
Beberapa orang beranggapan bahwa puasa dapat merusak massa otot karena kurangnya asupan protein. Namun, penelitian menunjukkan bahwa puasa tidak merusak massa otot jika dilakukan dengan benar. Selama puasa, tubuh akan memulai proses gluconeogenesis, yaitu proses mengubah protein menjadi glukosa sebagai sumber energi. Namun, proses ini hanya terjadi jika tubuh tidak memiliki sumber energi lainnya, seperti lemak atau karbohidrat.