Sebuah akun instagram yang sudah bercentang biru dengan username @catatanbackpacker mengunjungi Nias baru – baru ini. Banyak sekali budaya dan tradisi dari suku nias yang sangat mencengangkan dan juga mengejutkan. Simaklah cerita dari Ashari Yudha sebagai travel blogger yang telah berkeliling dunia termasuk menjelajahi setiap sudut di Indonesia.

Awalnya, saya hanya mengenal lompat batu di Nias dari gambar di uang 1000 rupiah keluaran tahun 1992. Jaman saya masih bocah ingusan, itu duit udah banyak banget buat jajanan sekolah pada masanya, kayak agar-agar yang satunya seratus rupiah hingga gorengan seharga 50 rupiah saja. Kali ini, saya tak lagi melihat hanya di uang saja tetapi melihat langsung secara jelas didepan mata!

Lompat batu adalah salah satu tradisi yang asli berasal dari Pulau Nias. Biasanya para pemuda yang sudah terlatih sejak kecil ini akan melompat melewati batu yang ditumpuk dengan tinggi mulai dari 2,1 meter. Mereka harus melompat karena hal itu menunjukkan mereka sudah dewasa secara fisik. Selain itu, dulunya Desa Bawomataluo(yang merupakan salah satu desa adat yang masih mengadakan acara lompat batu) memiliki tembok yang tinggi. Jadi para pemuda harus bisa melompat tinggi jikalau ada musuh datang atau akan terjadi perang. Parkour master maaaabrooooo!

Kalau kamu ke Nias dan pengen liat para pelompat batu, kamu wajib ke Desa Bawomataluo yang ada di daerah Teluk Dalam Nias Selatan. Retribusi masuk hanya 5000 rupiah saja, dan biaya untuk sekali lompat 150 ribu rupiah. Bisa patungan tuh sama teman-teman untuk nonton king of parkour melompat. Btw rekor tertinggi loncatan menurut warga sekitar adalah 2,5 meter. Wew.

“Lompat batu boleh jago, asal jangan banyak lompati hati wanita saja” sebut abang pelompat batu sambil tertawa dan menyengir kepada temannya sesama pelompat batu.

Jadi, apakah kamu berani mencoba untuk lompat batu? Kamu pilih batu berapa meter yang bisa dilompati? Saksikan terus keseruan jalan – jalan keliling Indonesia dan kenali berbagai macam tradisi dan budaya yang sangat kaya di Negara ini.